Senin, 30 Mei 2011

kebasan adalah

Kebebasan dalam berekspresi, bisa berakibat baik atau buruk untuk pencetus/ pembuat dan penerima serta pemakai kebebasan itu. Tentu saja semua punya “harga” masing-masing. Seperti kebebasan dari ekspresi seorang teman/ sekelompok orang yang tidak bisa kita terima, karena menyinggung atau membuat tidak enak/ sakit hati pada diri kita, tentu harganya adalah sebuah pembelajaran, bagaimana kita belajar bahwa kebebasan yang diekspresikan orang lain, bisa berakibat pada yang lainnya. Perlu diingat, resiko yang didapat dan toleransi yang diberikan. Jadi kita belajar menghargai pula kebebasan yang diekspresikan orang lain, tentu dibatasi pula oleh kebebasan yang lainnya, benar pepatah mengatakan : diatas langit, masih ada langit.!. Kebebasan dengan harganya, merupakan sebuah proses untuk kematangan jiwa dimana kita mengenal lebih jauh, ada budaya/ kebiasaan-kebiasaan serta hak orang lain yang patut kita hargai.
Ada kebebasan yang berharga sebuah toleransi, contohnya yang paling mudah dilihat dan dirasakan keefektifannya pada lingkungan, yaitu kebebasan merokok di arena umum. Contoh lain kebebasan yang berharga sebuah tolerasi kepercayaan, yaitu ketika hari ‘Raya Kurban’ tiba banyak sapi disembelih, padahal bagi umat hindu, sapi adalah binatang suci. Nah disini umat Hindu mampu bertolerasi, untuk memberi kebebasan pada umat islam untuk melakukan ritual keagamaannya. Demikian juga ketika bulan puasa tiba, umat non muslim memberi toleransinya pada umat muslim yang menabuh bedug disaat sahur, ketika umat non muslim sedang terlelap tidur.
Masih banyak lagi contoh-contoh ‘harga’ (baca : Toleransi dan Resiko) dari sebuah kebebasan. Tergantung bagaimana kita mengekspresikan kebebasan itu dengan aplikasinya, baik dalam interaksi yang terealisasi dalam keseharian hidup.
Sebuah pertanyaan yang mengelitik kalbu, bisakah sebuah ‘kebebasan’ jika dipandang sebagai sesuatu yang mutlak terlepas dari etika, moral dan toleransi.? Jelas jika kita mempermasalahkan harga sebuah ‘kebebasan’ tanpa berpikir realisasi toleransi yang boleh terjadi atau akan didapat dengan resiko yang ditimbulkan/ didapat, maka kebebasan, hanya boleh menjadi sebuah aksi NATO (No Action Talk Only) hanya jadi pembicaraan tanpa aksi nyata untuk sebuah kebebasan.!